Itulah harapan yang diungkapkan oleh Bonifacio (OMK Banjarnegara) kepada teman-temannya lewat WA group OMK Dekanat Tengah seminggu setelah TEMON yang diselenggarakan di Paroki Katedral Purwokerto 29-30 Juni 2018.
Lebih lanjut Bonifacio mengungkapkan rasa terimakasihnya karena OMK Dekanat Tengah Keuskupan Purwokerto telah bangkit lagi. “Dengan adanya acara TEMON kemarin saya merasa senang karena bisa menghilangkan rasa rindu saya kepada teman-teman semua buat kumpul-kumpul bareng lagi. Semangat kekeluargaan juga semakin bertambah.” Tak lupa dia juga berpesan agar acara seperti ini jangan cuma satu kali saja diadakan tetapi kalau bisa sesering mungkin. Dengan demikian OMK bisa lebih aktif dan kompak lagi dalam membawa kebaikan dan sukacita Injil di tengah lingkungan masing-masing.
Kesan senada juga disampaikan oleh Veronica (OMK Purbalingga), “TEMON kemaren asik banget, apalagi sudah lama gak kumpul bareng OMK Dekteng.” Maka, “kuota peserta per parokinya perlu dibanyakin supaya teman-teman dari stasi juga bisa diajak lagi,” begitu pesannya. Selain itu Veronica juga berharap “semoga OMK dekteng tetap sering kumpul bareng walaupun banyak yang datang dan pergi. Biarlah regenerasi terus berjalan.”
TEMON 2018 membuat Imelda Tirta (OMK Katedral) bahagia karena dapat mengenal lebih banyak teman seiman. Pesannya, acara TEMON yang akan datang dirancang sedemikian rupa supaya lebih mendekatkan dan membuat para peserta lebih berinteraksi lagi. “Perlu selalu diadakan kegiatan seperti ini supaya bisa menambah teman dan wawasan,” harap Imelda.
Kesan yang agak berbeda dialami oleh Henrik CP (OMK Voltus Purwokerto Timur). “Aku belum pernah mengalami APC*) itu gimana, cuma sekedar dapat cerita dari kamitua (OMK lawas). Mungkin di bayangan para kamitua, TEMON ini belum bisa kayak APC sebelumnya, tapi menurutku TEMON kemarin bisalah buat ‘pemanasan’. Seengganya bisalah buat menyulut api semangat masing-masing paroki buat ke depannya menciptakan TEMON yang lebih gahar.”
Cowo berkaca mata minus ini berpesan “buat yang setelah ini akan mengurusi TEMON dan yang akan menjadi peserta diharapkan mampu menghadapi segala tantangan dengan sukacita, rileks dan ‘seporete’ ” (bahasa Banyumasan = setotal mungkin). Lebih jauh Henrik berharap OMK di Keuskupan Purwokerto khususnya di Dekanat Tengah bisa terjun di tengah masyarakat, misalnya nyaleg (menjadi calon legislatif -red) seperti OMK di Keuskupan lain.
Menurut Mas Eko Wibowo (pendamping OMK Banjarnegara), di era sekarang ini OMK harus jeli memilih komunitas, yakni komunitas yang sungguh membangun, bukan hanya komunitas hura-hura atau euforia semata. Juga komunitas yang menyembuhkan, bukan melukai dan komunitas yang mendengarkan, bukan maido (bahasa Jawa = tidak percaya, menyalahkan). “TEMON adalah langkah awal yang baik untuk menjadikan komunitas orang muda KATOLIK yang solid di dekanat tengah ini”, tambahnya.
Itulah kesan, pesan dan harapan dari beberapa OMK dan pendamping OMK terkait TEMON perdana 2018. Tentunya kegiatan perjumpaan OMK semacam itu tetap menjadi salah satu bagian penting dari proses pembinaan orang muda. Kemasan acara yang menarik dan relevan bagi orang muda tetap diperlukan tanpa meninggalkan kualitas dan keutuhan dimensi pembinaan. Dimensi iman-spiritual, kekatolikan, kepribadian, sosial-politik-budaya dan kepedulian lingkungan menjadi garapan dalam berbagai kegiatan OMK. Pembinaan OMK yang utuh juga meliputi aspek afektif (sikap), kognitif (pengetahuan) dan konatif (tindakan).
Semoga OMK Dekanat Tengah tetap semangat dalam membina diri secara utuh menyeluruh (integral-komprehensif) sehingga dapat menjadi pribadi-pribadi maupun komunitas yang membawa sukacita bagi keluarga, gereja dan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Salam Sukacita. *_*
*) APC = Akhir Pekan Ceria, suatu kegiatan perjumpaan Orang Muda Katolik Dekanat Tengah yang diadakan secara bergilir di 5 paroki sejak tahun 2011-2014 sebanyak 6 kali. APC terakhir diadakan di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto tahun 2014.
____________
Jangan lupa OMK Dekteng dan Keuskupan Purwokerto hadiri acara ini: